Ahad, 5 Jun 2011

BERSAMA KITA HAYATI KISAH INI.


Seorang guru sufi menghampiri seorang anak muridnya setelah wajahnya nampak seperti bermasalah…Kenapa kamu muram nak? Bukankah banyak perkara yang indah didunia ini ? Kemanakah perginya wajah bersyukur mu ?
Guru ku jawap anak muridnya…Kebelakangan ini hidup saya dipenuhi masalah,susah bagi saya untuk tersenyum,masaalah datang seperti tak abis-abisnya.
Gurunya tersenyum….’’Nak’’..Ambillah segelas air dan dua genggam garam, biar ku perbaiki suasana hatimu…Ambillah segenggam garam dan masukkan kedalam segelas air itu. Setelah itu cuba kamu minum sedikit airnya. Bagaimana rasanya ?
Masin… jawap anak muridnya dan perutku jadi mual dengan wajah berkerut kemasinan. Guru sufi tersenyum melihat wajah anak muridnya itu.
Guru sufi….Sekarang mari ikut saya, guru membawanya kesebuah tasik…
Ambil garam yang berbaki dan tebarkan ketasik itu…Simurid menebarkan segenggam garam yang berbaki kedalam tasik, tampa bertanya apa-apa.
Guru sufi bertanya….’’Sekarang cuba minum air ditasik itu…
Simurid menangkupkan kedua tangannya mengambil air dan membawanya kemulut lalu meneguk, ketika air tasik yang dingin  dan segar mengalir di tekaknya.
Guru sufi bertanya bagaimana rasanya ?
Segar-segar sekali….kata simurid sambil menyapu bibirnya dengan tangan.
Guru sufinya bertanya….Terasakah garam yang kamu tebarkan tadi ?
Tidak sama sekali….Kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi.
‘’Anak ku’’… kata guru setelah anak muridnya selesai minum.
NASIHAT GURU SUFI KEPADA ANAK MURIDNYA.
‘’Segala masalah didalam hidup ini seperti segenggam garam, tidak kurang dan tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyak masalah dan penderitaan yang harus kamu alami sepanjang hidup mu itu sudah di tentukan oleh allah sesuai untuk diri mu. Jumlahnya tetap sebanyak itu saja tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang dilahirkan kedunia ini pun demikian tidak ada satu pun manusia yang bebas dari ujian dan masalah.
‘’Tapi nak…Rasa masin dari penderitaan yang dialami itu sangat bergantung dari besarnya ‘’QALBU’’ (Bermakna didalam hati)  yang menampungnya.
Oleh itu anak ku supaya tidak menderita berhentilah jadi gelas dan jadikan qalbu di dalam hati mu sebesar-besarnya tasik…
[Mohon maaf jika ada kesilapan diatas dan semoga cerita ini memberi syafaat yang berguna kepada kita semua]




Tiada ulasan:

Catat Ulasan