Khamis, 30 Jun 2011

ARTINYA FITNAH

Seperti halnya dalam bahasa lain, dalam bahasa Arabpun ada beberapa kata yang memiliki banyak arti. Sebagai contoh kata "fitnah", memiliki lebih dari satu arti di dalam bahasa Arab.
Fitnah, arti asalnya adalah proses yang digunakan untuk memurnikan emas dari unsur selain emas. Namun karena digunakan dalam Al-Qur'an, maka kata tersebut berarti cobaan yang digunakan untuk membedakan orang beriman dengan orang kafir atau orang munafik. Cobaan-cobaan ini dapat membimbing seseorang kepada kebenaran atau membuat orang tersesat, tergantung dari pandangan orang itu terhadap agama.
Betul-betul buruk perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami itu. Dengan perbuatan mereka yang demikian mereka telah menganiaya dirinya sendiri.Al-A'raf:177
Banyak ayat menjelaskan bahwa dunia ini adalah tempat terjadinya fitnah yang berfungsi untuk membedakan apakah seseorang itu benar-benar beriman atau tidak.
Alif, laam, miim Hanya Allah yang mengetahui maksudnya. Anggaplah sebagai tanda peringatan, bahwa ayat-ayat yang tertera sesudahnya, harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Apakah orang-orang mengira bahwa mereka akan dibiarkan saja seenaknya berkata: "Kami telah beriman", padahal keimanan mereka itu belum diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji keimanan orang-orang yang sebelum mereka. Dengan ujian mana, Allah benar-benar mengetahui Maksudnya, Allah mengetahui apa yang tersembunyi di dalam hati manusia; baik yang telah terjadi, yang sedang terjadi, maupun yang akan terjadi. Ujian diadakan oleh Tuhan agar yang diuji praktis menampilkan kepalsuan yang tadinya disembunyikannya dalam hatinya, padahal dalam ilmu Tuhan sudah terbuka. Maka dengan adanya ujian itu, faktalah yang berbicaraorang-orang yang sebenarnya beriman, begitu pula orang-orang yang beriman palsu.Al-Ankabut:1-3
Semua tubuh yang berjiwa akan merasakan mati Yang mati bukan jiwa tetapi tubuh di mana jiwa itu bersarang. Kematian, ialah perpisahan tubuh dan jiwa. Kami akan menguji sungguh-sungguh kepadamu dengan kesusahan dan kesenangan, lalu kamu dikembalikan kepada Kami.Al-Anbiya:35
Jika seseorang mematuhi perintah Allah, fitnah apapun yang terjadi hanya akan membuat orang itu menjadi lebih dekat kepada Allah, namun jika dia tidak patuh maka dia akan tersesat. Inilah yang dimaksud fitnah/cobaan/ujian, bisa membimbing orang atau menyesatkan orang.
Karenanya cobaan yang terjadi dapat mengungkapkan apakah seseorang itu benar-benar beriman atau tidak. Seseorang yang benar-benar beriman tidak akan berubah pandangan dan kesetiannya kepada agama walau apapun yang terjadi.
Seorang mukmin sejati akan sadar bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Allah. Karenanya dia betul-betul berserah diri kepada Allah.
Beberapa ayat berikut akan memperjelas pemahaman kita.
Beberapa peristiwa dijadikan oleh Allah untuk mengungkapkan sikap orang kafir. Firman Allah:
Demikianlah Kami menguji segolongan orang kaya mereka dengan segolongan orang miskinnya, sehingga golongan yang kaya dengan lancangnya mengatakan: "Orang-orang yang semacam inikah di antara kita yang diberi anugrah oleh Allah?". Bukankah Allah lebih mengetahui orang-orang yang bersyukur kepadanya?".Al-An'am:53
Setiap Rasul dan Nabi yang pernah kami utus sebelummu, bila ia membacakan ayat-ayat Kami, maka setanpun menumbuhkan keragu-raguan dalam hati pendengar-pendengarnya mengenai bacaannya itu. Namun Allah menghapus keragu-raguan yang ditumbuhkan setan itu, untuk kemudian Allah tambah memperkuat ayat-ayatNya. Dan Allah Maha Mengetahui dan Bijaksana.Al-Hajj:52-53
Dalam ayat di bawah ini dijelaskan bahwa harta diberikan untuk menguji manusia:
Janganlah engkau tergiur pandang oleh kesenangan yang Kami berikan kepada beberapa keluarga di antara mereka, sebagai bunga kehidupan duniawi. Kami hendak menguji mereka dengan kesenangan itu. Namun karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal dari itu.Ta-Ha:131
Lebih dari sekedar menguji manusia, ujian-ujian ini dibuat untuk mengungkapkan kedurhakaan orang-orang tertentu.
Janganlah kamu terpesona oleh harta benda dan anak-pinak mereka, karena dengan itu semua Allah hendak menyiksa mereka dalam kehidupan dunia ini, dan kelak akan melayang nyawa mereka dalam keadaan kafir.At-Taubah:55
Allah menyatakan di dalam Al-Qur'an bahwa Dia membiarkan orang tersesat:
Apakah engkau tahu tentang orang yang "mempertuhan" hawa nafsunya? Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya Tuhan sudah mengetahui, bahwa orang itu meskipun diberi keterangan apapun, namun mereka tidak juga akan beriman, sedangkan Dia telah mengunci erat pendengaran dan hatinya, serta menutup penglihatannya. Siapakah yang dapat menunjukinya, kalau Allah sudah membiarkannya sesat? Apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran dari padanya?Al-Jastiyah:23
Tidak ada jalan keluar bagi orang-orang yang telah Allah biarkan tersesat:
Mengapa kamu sampai terpecah-pecah menjadi dua golongan dalam menghadapi orang-orang munafik itu? Padahal Allah telah merenggutkannya dari kebenaran karena kesalahan mereka sendiri. Apakah maksudmu hendak memimpin orang-orang yang telah dibiarkan sesat oleh Allah? Orang-orang yang telah dibiarkan sesat oleh Allah, engkau tidak akan mendapat jalan untuk menunjukinya.An-Nisa:88
Dari penjelasan di atas kita mengetahui bahwa fitnah dalam beberapa hal dan keadaan tertentu, dapat menyesatkan manusia. Al-Qur'an berulang-kali menceritakan kisah orang-orang yang tersesat. Sebagai contoh, ketika Musa meninggalkan umatnya, mereka mengikuti Samiri yang membuat patung anak sapi dan memujanya.
Allah berfirman: "Sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sepeninggalmu, dan mereka disesatkan oleh Samiri Samiri ialah salah seorang dari Bani Israil dari suku Assamirah.Ta-Ha:85
"Lalu Samiri membuatkan untuk mereka sebuah patung berupa tubuh anak sapi dan dapat bersuara Patung tersebut oleh Samiri diberi lubang-lubang, sehingga kalau angin bertiup dari lobang-lobang itu, keluar suara seperti lenguh anak sapi, lalu mereka Maksudnya Samiri dan pengikutnya berkata kepada Kami: "Inilah tuhan kalian dan tuhan Musa! Namun Musa telah lupa"Karena itu dicarinya ke gunung Sinai. Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa patung anak lembu itu tidak dapat menjawab persoalan mereka, dan tidak pula berkuasa mendatangkan bahaya dan keuntungan kepada mereka? Sebetulnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: "Hai kaumku! Sesungguhnya kamu diuji dengan anak sapi itu, dan sesungguhnya Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Pengasih. Karena itu ikutilah aku dan patuhilah perintahku!".Ta-Ha:88-90
Ayat lain menjelaskan bahwa fitnah menyesatkan orang yang tidak hati-hati:
Kelak engkau akan melihat, dan orang-orang yang mendustaimupun akan menyaksikan, siapa yang gila di antara kalian. Sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui orang-orang yang sesat dari jalanNya, dan lebih mengetahui pula orang-orang yang diberi pimpinan.Al-Qalam:5-7
Sikap positif yang seseorang ambil ketika terjadi fitnah adalah cara untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Fitnah adalah jalan yang dengan jalan itu orang beriman menunjukkan ketekunan dan komitmen mereka untuk mencapai kematangan.
Sebagai contoh, masa-masa perang adalah cobaan. Tidak peduli apapun yang terjadi, orang beriman, dan hanya orang yang benar-benar berimanlah yang menunjukkan sikap seperti yang dijelaskan di dalam Al-Qur'an.
Tatkala orang-orang mukmin melihat tentara Sekutu, mereka berkata: "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita!" Itulah yang menambah keimanan dan kepatuhan mereka.Al-Ahzab:22
Meskipun ada orang yang menggertak mereka: "Bahwa kafir Quraisy telah mengumpulkan pasukannya untuk menyerang kalian; karena itu takutlah kalian kepadanya!", namun tokoh-tokohnya tidak gentar, bahkan gertakan itu menambah keimanannya seraya menjawab: "Cukuplah Allah sebagai Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung".Al-Imran:173
Hal yang baik bagi orang beriman, menjadi tidak baik dan menyesatkan bagi orang kafir. Ayat di bawah ini menunjukkan bahwa apa yang menyesatkan orang kafir, menjadi berita baik untuk orang beriman dan memperkuat iman mereka.
Beberapa orang berkonsentrasi penuh untuk menyesatkan orang beriman. Tujuan utamanya adalah membuat orang beriman mengadopsi cara berfikir mereka yang tidak logis dan tidak beralasan. Al-Qur'an memberitahu kita bahwa sepanjang sejarah, perlawanan terhadap orang beriman selalu dilakukan untuk tujuan ini. Semua serangan ini dilancarkan guna memperlemah komitmen orang beriman terhadap perintah Allah. Allah menyatakan bahwa orang beriman akan terjatuh ke dalam fitnah jika mereka sampai terjebak.
Sesungguhnya mereka kaum musyrik hampir-hampir dapat memfitnah engkau tentang apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar engkau memalsukan wahyu Kami itu dengan saduran yang lain. Jika berhasil, tentulah mereka dapat membuat engkau jadi temannya.Al-Isra:73
Dan hendaklah kamu mengadili perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu turuti hawa nafsu mereka. Dan waspadalah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak menyesatkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu, maka ketahuilah bahwa Allah bermaksud hendak menjatuhi hukuman di dunia ini juga terhadap sebagian dosa-dosa mereka, sebelum di akhirat kelak. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.Al-Maidah:49
Sesungguhnya kamu dan semua sembahan itu, sekali-kali tidak dapat menyesatkan siapapun terhadap Tuhan. Kecuali orang yang sesat yang akan masuk neraka seumpamamu.As-Shaffat:161-163
Dalam surat Al-Baqarah ayat 191 dan 217, Allah menyatakan bahwa "fitnah lebih kejam dari pembunuhan". Untuk memahami fitnah sebagai suatu kejahatan, ada baiknya kita ketahui dulu betapa jahatnya pembunuhan.
Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka hukumannya ialah jahanam. Kekal ia di dalamnya. Allah memurkai dan mengutuknya serta menyediakan siksa yang besar baginya.An-Nisa:93
Sebetulnya fitnah memiliki arti lebih dari pada "ujian". Kata fitnah diartikan sebagai segala tindakan dan perbuatan yang menyesatkan manusia.
Al-Qur'an merujuk orang munafik sebagai "penyebab fitnah". Allah memberitahu kita bahwa orang munafik melakukan banyak jenis fitnah; mereka berencana melawan para Rasul dan pengikutnya dengan mencoba mencegah orang beriman dari ikut perang sehingga kehilangan pendirian.
Orang munafik seringkali menyalah-artikan ayat serta mengubah pemahaman ayat, dan mau menurut ketika mereka anggap ayat tersebut menguntungkan. Sebaliknya orang beriman menunjukkan sikap yang sama sekali berbeda, mereka tunduk dalam keadaan apapun.
Dialah yang menurunkan kitab Al-Qur'an kepadamu Muhammad. Di antaranya ada ayat-ayat yang tandas tegas Tidak memerlukan takwil, itulah pokok isi Al-Qur'an. Yang lainnya adalah ayat-ayat samar Samar-samar, tidak tegas kadang-kadang tidak dapat dicapai oleh pemikiran, misalnya ayat-ayat yang berhubungan dengan hal-hal yang gaib, hari kiamat "Arasy", dan sebagainya. Ayat-ayat ini dapat ditakwil kurang tegas. Adapun orang-orang yang di dalam hatinya ada maksud-maksud yang tidak jujur, selalu mengikuti ayat-ayat samar untuk mengadakan kehebohan dengan memberikan tafsiran-tafsiran yang diselewengkan. Padahal tidak ada yang dapat memberikan tafsirannya, hanya Allah saja. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya mengatakan dengan terus-terang: "Kami percaya kepada kitab, semuanya itu datang dari Tuhan kami". Hanya orang-orang yang berfikiran saja yang dapat mengerti.Al-Imran:7
Sifat dasar orang munafik adalah kegemaran mereka memfitnah. Memecah belah persatuan orang beriman adalah fitnah dan juga dosa besar. Beberapa ayat menyatakan bahwa orang munafik suka sekali melakukan hal ini.
Kalaupun mereka berangkat juga bersama-sama denganmu, maka mereka hanyalah akan menambah beban kesusahan belaka kepadamu, dan mereka akan menyusup ke celah-celah barisanmu untuk menyebarkan kekacauan, lagi pula di dalam barisanmu ada orang-orang yang lemah iman yang senang mendengarkan hasutan mereka. Dan Allah Maha Mengetahui akan segala tingkah laku orang-orang yang zalim.At-Taubah:47
Andaikata rumah-rumah mereka diserang oleh kaum sekutu dari segenap penjuru, lalu diminta supaya mereka murtad Terjemahan dari kata "fitnah". Fitnah dalam ayat ini berati murtad, atau berobah pendirian dari kawan menjadi lawan., tentu mereka penuhi, tidak mereka tangguhkan bahkan segera dikerjakan.Al-Ahzab:14
Sesungguhnya dari dahulupun mereka telah mencari-cari kekacauan dan memutarbalikkan keadaan Untuk mengacau-balaukan umat Islam, hingga datanglah kebenaran dan jelaslah kemenangan agama Allah Islam, sedangkan yang demikian itu tidak disukai mereka.At-Taubah:47-48
Seandainya rencana mereka terungkap, orang munafik berusaha melakukan perlawanan dengan cara mencoba meyakinkan para Rasul dan orang beriman bahwa perbuatan mereka itu bukanlah suatu penghianatan dan hal yang biasa-biasa saja. Mereka sangat takut mendapat hukuman atas perbuatan mereka itu. Lebih jauh lagi, mereka meminta orang beriman supaya melanjutkan hubungan dengan mereka.
Di antara mereka ada yang mengatakan: "Izinkanlah saya untuk tidak turut berperang dan janganlah saya dijerumuskan ke dalam fitnah Beberapa orang munafik minta izin tidak ikut berperang ke Tabuk daerah kekuasaan Romawi dengan dalih takut tergoda oleh wanita-wanitanya. Ketahuilah sebenarnya mereka telah terjerumus ke dalam fitnah dan sesungguhnya jahanam itu akan mengepung orang-orang yang kafir.At-Taubah:49
Ayat tersebut menegaskan bahwa orang munafik adalah pembohong dan terlibat dalam fitnah. Allah memperingatkan orang beriman untuk tidak terperdaya oleh kecurangan mereka. Orang kafir dan orang munafik akan mengalami penderitaan yang mengerikan di neraka sebagai balasan atas fitnah yang mereka sebabkan:
Rasakanlah siksaan itu, siksaan yang dahulu kamu minta supaya disegerakan.Adz-Dzariyat:14
Fitnah akan merajalela di muka bumi kecuali jika orang beriman saling melindungi satu sama lain:
Adapun orang-orang yang kafir, mereka bersetia kawan terhadap sesamanya dalam menghadapi kaum mu'min. Jika kamu tidak menggalang kesetia-kawanan pula seperti mereka, akan terjadilah kekacauan dan kerusakan yang besar di muka bumi ini.Al-Anfal:73
Orang beriman tidak melakukan sesuatu yang membuat mereka terlibat dengan hal-hal yang dapat menimbulkan fitnah. Sebab beberapa perbuatan tertentu, yang walaupun tidak dimaksudkan, dapat menjadi dasar bagi terjadinya fitnah. Seperti disebutkan pada ayat di atas, gagal melindungi satu sama lain atau membiarkan persengketaan terjadi di antara orang beriman, dapat menjadi penyebab fitnah, yang pada akhirnya, harus ditanggung juga oleh orang beriman. Karenanya, orang yang betul-betul beriman, saling melindungi satu sama lain.
Di dalam Al-Qur'an Allah memberitahu kita bagaimana seseorang menjadi tersesat. Yaitu ketika seseorang lebih senang mengikuti nafsu pribadi terhadap dunia ketimbang mencari keridhaan Allah. Dalam keadaan seperti itu, dia akan menunjukkan sikap masa bodoh terhadap Allah dan umat Islam.
Allah berulang-kali mengingatkan bahwa dunia ini hanya tempat sementara bagi manusia untuk menjalani ujian.
Siapapun yang menolak Al-Qur'an sebagai panduan, akan diliputi oleh kesibukan hidup sehari-hari yang pada dasarnya menyengsarakan. Harta dan anak-anak disebut juga sebagai fitnah.
Kesejahteraan dan anak-anak sama sekali tidak menjamin keselamatan kecuali jika ditujukan untuk mencapai keridhaan Allah.
Mengenai harta dan anak-anak, Allah memberi peringatan kepada orang beriman agar tetap waspada supaya terhindar dari fitnah.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta dan anak-anakmu sampai melalaikanmu dari mengingati Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian, itulah orang-orang yang rugi. Al-Munafiqun:9
Harta benda dan anak-anak mereka tidak berguna sedikitpun juga untuk penebus dan menolong mereka dari siksaan Allah, Mereka penghuni neraka, serta kekal di dalamnya selama-lamanya. Al-Mujadilah:17
Dengan berpura-pura tidak mengerti tujuan hidup di dunia, manusia biasanya terpengaruh oleh tujuan yang mereka anut sebagai "hukum dunia". Karena doktrin masyarakat, orang percaya bahwa pernikahan, mempunyai anak, dan mencari uang, sebagai hukum dunia yang kekal. Kebanyakan orang menunjukkan ketertarikan yang kuat terhadap hal-hal tersebut sambil tetap acuh tak acuh dalam mematuhi perintah Allah.
Patokan tentang kebutuhan untuk berketurunan juga tersedia di dalam Al-Qur'an. Tetapi tujuannya adalah untuk mencapai keridhaan Allah. Doa Hanah istri Nabi Imran diberikan sebagai contoh untuk hal ini:
Ingat pulalah ketika Hanah istri Imran mengucapkan doanya: "Wahai Tuhanku! Aku bernazar bahwa anakku yang masih dalam kandungan ini, akan aku serahkan untuk-Mu, guna membaktikan seluruh hidupnya dalam berkhidmat dan beribadah kepada-Mu semata-mata. Terimalah persembahanku ini! Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Mengetahui".Al-Imran:35
Doa yang sama dari para Nabi membimbing orang beriman kepada jalan yang benar.
Di sinilah Zakaria berdo'a kepada Tuhannya, katanya: "Wahai Tuhanku! Aku mohon karunia-Mu, berilah aku seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha mendengar do'a.Al-Imran:38
Begitu pula dengan Doa Nabi Ibrahim:
Wahai Tuhan Kami! Jadikanlah kami berdua, manusia muslim yang patuh kepadaMu, dan begitu juga jadikanlah anak cucu kami umat yang patuh juga kepada-Mu...Al-Baqarah:128
Harta juga dapat membuat seseorang mencapai keridhaan Allah dan keselamatan abadi, asalkan digunakan semata-mata karena Allah. Sebaliknya harta juga dapat menjadi fitnah. Sikap Nabi Sulaiman terhadap harta dapat menjadi contoh bagi orang beriman.
Ketika pada suatu petang dibawa kehadapannya beberapa ekor kuda yang jinak tenang, namun amat kencang larinya. Lalu ia berkata: "Sesungguhnya aku mencintai barang yang baik karena mengingati Tuhanku". lalu kuda-kuda itu segera lenyap dari pemandangan. Dia berkata lagi: "Bawalah dia kembali kehadapanku" Lalu diusap-usapnya kaki kuda itu dan lehernya. Sad:31-33
Di dalam Al-Qur'an, persolan-persoalan hidup disebut sebagai cobaan (fitnah) juga.
Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, kecuali golongan anak-anak muda saja dari kaumnya, itupun dalam keadaan takut akan mendapat siksaan dari Fir'aun dan pembesar-pembesar kaumnya. Sungguh Firaun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi, Dan dia termasuk orang-orang yang melanggar batas. Yunus:83
Sesungguhnya mereka yang mencoba menyiksa orang-orang yang beriman baik lelaki maupun perempuan, lalu mereka tidak bertobat, mereka akan mendapat siksaan neraka jahanam dan hukuman bakar.Al-Buruj:10
Janganlah kamu menganggap panggilan Rasul itu sebagai panggilan biasa antara sesamamu saja. Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang meninggalkan tempat secara diam-diam satu persatu, dengan berlindung dibalik sesuatu. Justru itu, hendaklah mereka yang melanggar perintah Rasul itu waspada jangan sampai mendapat cobaan atau ditimpa azab yang amat pedih.An-Nur:63
Dan hendaklah kamu mengadili perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu turuti hawa nafsu mereka. Dan waspadalah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak menyesatkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka tidak mengindahkan keputusan yang telah diturunkan Allah kepadamu, maka ketahuilah bahwa Allah bermaksud hendak menjatuhi hukuman di dunia ini juga terhadap sebahagian dosa-dosa mereka, sebelum di akhirat kelak. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Al-Maidah:49
kata ujian (fitnah) digunakan oleh orang beriman sebagai do'a supaya terhindar dari fitnah orang kafir:
Dengan segera mereka berkata: "Kepada Allah sajalah kami mempercayakan diri! Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran kekejaman oleh orang-orang yang zalim.Yunus:85
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami jadi sasaran-fitnah oleh mereka yang kafir, dan ampunilah kami. Ya Tuhan kami, Engkaulah yang Maha Perkasa dan Bijaksana."Al-Mumtahinah:5

Rabu, 29 Jun 2011

JIHAD MELAWAN HAWA NAFSU


Semua maklum bahawa hukum berjihad adalah wajib, tetapi bagaimana kedudukannya dalam Islam? Di dalam Islam kedudukan jihad jatuh nombor tiga setelah rukun Iman dan rukun Islam.
Mengapa jihad itu dianggap besar? Setelah Rukun Iman dan Rukun Islam, jihad adalah yang paling utama, dia menjadi nombor satu, dia jadi besar. Mengapa?
Kita cuba ambil satu ayat Quran, Allah berfirman, “Innallahastara minal mukminina anfusahum waamwalahum liannahumul jannah. “
Maksudnya, “Sesungguhnya Allah akan membeli pada diri orang-orang beriman itu dirinya dan harta-hartanya dengan balasan syurga “.
Itu tawaran Allah, karena jihad itu besar maka disuruh beli. Jihad itu ada yang lahir ada yang batin. Dari segi lahirnya jihad menentukan hidup mati Islam. Kalau ada jihad hiduplah, kalau tidak ada jihad matilah. Dari segi batin, jihad menentukan seseorang itu terbangun insaniahnya atau sebaliknya. Tidak ada jihad punahlah insaniahnya.
Jihad secara lahiriah semua sudah tahu iaitu membangun ekonomi Islam, membangun sistem hidup Islam, membangun pendidikan Islam, membangun kebudayaan Islam, membangun kesihatan Islam, berperang jika terpaksa dan lain-lain. Tetapi Rasulullah SAW sangat menekankan tentang adanya jihad yang batin, maknawi atau jihad melawan hawa nafsu. Ketika balik dari satu peperangan yang dahsyat melawan kaum musyrikin, Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud :
Kita baru kembali dari satu peperangan yang kecil untuk memasuki peperangan yang lebih besar. Sahabat terkejut dan bertanya, “Peperangan apakah itu wahai Rasulullah ? ” Baginda berkata, “Peperangan melawan hawa nafsu.” (Riwayat Al Baihaqi)
Rasulullah mengajak kita untuk meninggalkan satu peperangan, satu perjuangan atau satu jihad yang kecil untuk dilatih melakukan satu perjuangan atau jihad yang besar iaitu jihad melawan nafsu. Orang yang berperang melawan nafsu ini nampak seperti duduk-duduk saja, tidaklah sesibuk orang lain, tapi sebenarnya sedang membuat kerja yang besar iaitu berjihad melawan nafsu.
Melawan hawa nafsu atau mujahadatun nafsi sangat susah. Mungkin kalau nafsu itu ada di luar jasad kita dan bisa kita pegang, mudahlah kita menekan dan membunuhnya sampai mati. Tetapi nafsu kita itu ada di dalam diri kita, mengalir bersama aliran darah dan menguasai seluruh tubuh kita. Karena itu tanpa kesedaran dan kemahuan yang sungguh-sungguh kita pasti dikalahkan untuk diperalat sekehendaknya.
Nafsu jahat dapat dikenal melalui sifat keji dan kotor yang ada pada manusia. Dalam ilmu tasawuf, nafsu jahat dan liar itu dikatakan sifat mazmumah. Di antara sifat-sifat mazmumah itu ialah sum’ah, riya’, ujub, cinta dunia, gila pangkat, gila harta, banyak bicara, banyak makan, hasad, dengki, ego, dendam, buruk sangka, mementingkan diri sendiri, pemarah, tamak, serakah, bakhil, sombong dan lain-lain. Sifat-sifat itu melekat pada hati seperti daki melekat pada badan. Kalau kita malas menggosok sifat itu akan semakin kuat dan menebal pada hati kita. Sebaliknya kalau kita rajin meneliti dan kuat menggosoknya maka hati akan bersih dan jiwa akan suci.
Nafsu itulah yang lebih jahat dari syaitan. Syaitan tidak dapat mempengaruhi seseorang kalau tidak meniti di atas nafsu. Dengan kata lain, nafsu adalah ‘highway’ atau jalan bebas hambatan untuk syaitan. Kalau nafsu dibiarkan, akan membesar, maka semakin luaslah ‘highway’ syaitan. Kalaulah nafsu dapat diperangi, maka tertutuplah jalan syaitan dan tidak dapat mempengaruhi jiwa kita. Sedangkan nafsu ini sebagaimana yang digambarkan oleh ALLAH sangat jahat.
” Sesungguhnya hawa nafsu itu sangat membawa pada kejahatan “
(Yusuf: 53)
Dan ini dikuatkan lagi oleh sabda Rasulullah; “Musuh yang paling memusuhi kamu adalah nafsu yang ada di antara dua lambungmu “.
Nafsu inilah yang menjadi penghalang utama dan pertama, kemudian barulah syaitan dan golongan-golongan yang lain. Memerangi hawa nafsu lebih hebat daripada memerangi Yahudi dan Nasrani atau orang kafir. Sebab berperang dengan orang kafir cuma sekali-sekali.
Nafsulah penghalang yang paling jahat. Mengapa? Kalaulah musuh dalam selimut, itu mudah dan dapat kita hadapi. Tetapi nafsu adalah sebahagian dari badan kita. Tidak sempurna diri kita jika tidak ada nafsu. Ini yang disebut musuh dalam diri. Sebahagian diri kita, memusuhi kita. Ia adalah jizmullatif – tubuh yang halus yang tidak dapat dilihat dengan mata kepala, hanya dapat dirasa oleh mata otak (akal) atau mata hati. Oleh itu tidak dapat kita buang. Sekiranya dibuang kita pasti mati.
Nafsu adalah penghalang yang besar. Kalau hendak solat bukan mudah untuk mujahadah. Akhirnya terlambat solat subuh. Siapa yang membisikkan kepada kita? Itulah nafsu. Bukan mudah hendak berjuang dan berkorban. Bukan mudah hendak sabar apabila berhadapan dengan ujian. Bukan mudah untuk sabar, tidak berdendam dan membalas kejahatan musuh dengan doa dan kebaikan. Bukan mudah sebab nafsu tidak mahu. Begitu juga tidak mudah untuk menahan marah dan hendak memberi maaf orang yang berbuat salah dengan kita? Kita rasa terhina hendak memaafkan orang yang bersalah dengan kita. Lebih-lebih lagi kita yang bersalah, hendak minta maaf lebih sukar lagi. Terasa tergugat ego kita. Lebih-lebih bila ada jabatan dan pengaruh. Bukan mudah untuk ikut syariat, jika nafsu mengatakan jangan. Sebab itu barang siapa yang berjaya melawan hawa nafsu ia dianggap wira, hero atau pahlawan. Dianggap orang berani dan luar biasa. Sebab itu ada Hadis yang mengatakan;
“Tidak dianggap seseorang itu berani bila ia dapat mengalahkan musuhnya, tetapi dianggap berani, jika seseorang itu dapat melawan hawa nafsunya.
” Bukannya seperti yang terjadi hari ini, gelar “Tokoh” atau “wira” yang dikurniakan kepada seseorang, bila kita tinjau kehidupan mereka, kebanyakan mereka yang sudah dikalahkan oleh hawa nafsu. Itulah wira yang palsu. Wira yang sebenarnya wira ialah orang yang dapat mengalahkan hawa nafsunya. Inilah yang dikatakan pejuang yang hakiki. Selama hawa nafsu tidak dapat diperangi selama itulah seseorang tidak akan tertuju kepada ALLAH. Tidak akan dapat benar-benar berkhidmat kepada ALLAH. Tidak akan jatuh cinta dengan ALLAH. Tidak akan memberi ketaatan yang sesungguhnya kepada ALLAH. Kalau nafsu tidak diperangi, tidak akan dapat hidup dalam kebenaran. Hidup dalam pimpinan ALLAH. Firman Allah dalam Al Qur’an maksudnya :
“Mereka yang berjuang untuk melawan hawa nafsu karena hendak menempuh jalan Kami, sesungguhnya Kami akan tunjuki jalan Kami. Sesungguhnya ALLAH itu beserta dengan orang yang buat baik”.
Ini jaminan dari Allah. Siapa sanggup melawan hawa nafsu, Allah akan tunjukkan satu jalan hingga diberi kemenangan, diberi bantuan dan tertuju ke jalan yang benar. Inilah rahsia untuk mendapat pembelaan dari Allah.
Ertinya mereka mendapat pembelaan dari Allah sejak di dunia. Jadi siapa saja yang sanggup melawan hawa nafsu, dia adalah rijalullah (orang Allah, keluarga Allah, kepunyaan Allah, tentera Allah) Siapa yang menjadi kepunyaan Allah atau tentera Allah, dia akan dibantu oleh Allah. Tapi selama belum menjadi tentara Allah, sebaliknya menjadi tentera manusia atau tentera syaitan, Allah akan biarkan. Kalau diberi kemenangan, atas dasar kuat, bukan atas dasar bantuan. Manakala yang lemah akan diberi kekalahan.
Jadi seseorang itu mesti sanggup melawan hawa nafsu. Kalau tidak, banyak ajaran Islam yang terabaikan, banyak perintah ALLAH yang dilalaikan. Bila tidak dapat melawan hawa nafsu, banyak larangan ALLAH yang akan terbuat. Jadi hanya dengan melakukan mujahadatunnafsi, barulah ajaran Islam itu dapat kita amalkan sungguh-sungguh dan barulah maksiat lahir dan batin dapat kita tinggalkan, karena nafsu yang sangat menghalang itu sudah tidak ada lagi. Nafsu itu sudah kita didik, sudah kita kalahkan, dan sudah menjadi tawanan kita.

KEISTIMEWAAN 10 MUHARAM



Tanggal 10 Muharram dinamakan juga hari Asyura kerana pada hari itu banyak terjadi peristiwa penting yang mencerminkan kegemilangan bagi pejuang yang gigih menegakkan syiar islam.

Peristiwa yang berlaku pada hari Asyura:
* Allah jadikan 7 petala langit dan 7 petala bumi.
* Allah jadikan bulan,bintang,matahari dan cakrawala.
* Allah jadikan Arasy,Loh Mahfuz,Kalam dan Malaikat.
* Allah mencipta Nabi Adam Alaihissallam.
* Allah menjadikan Siti Hawa.
* Allah menjadikan Syurga.
* Dimasukkan Nabi Adam ke dalam Syurga.
* Taubat Nabi Adam diterima Allah.
* Nabi Noh diselamatkan oleh Allah keluar dari bahtera setelah bumi tenggelam selama enam bulan.
* Nabi Ibrahim dilahirkan dan 10 Muharram juga Baginda diselamatkan Allah daripada pembakaran Raja
Zamrud.
* Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa.
* Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara.
* Pengelihatan Nabi Yaakob yang buta dipulihkan oleh Allah.
* Nabi Ayub dipulihkan oleh Allah dari penyakit kulit yang dideritainya.
* Nabi Yunus selamat keluar dari perut ikan setelah berada didalamnya selama empat puluh hari dan empat puluh malam.
* Laut merah terbelah dua untuk menyelamatkan Nabi Musa bersama pengikutnya daripada tentera Firaun.
* Firaun dan pengikutnya tenggelam kedalam lautan tersebut.
* Nabi Sulaiman dikurniakan Allah Kerajaan yang besar.
* Hari pertama Allah mencipta alam dan menurunkan hujan.
Amalan-amalan sunat pada Hari Asyura:
* Berpuasa-Pahalanya seperti mengerjakan haji dan umrah dan mati syahid.
* Mandi dan membersihkan diri-Nescaya hatinya tidak akan mati dan tidak akan jatuh sakit pada tahun itu kecuali mati.
* Melebihkan perbelanjaan dalam keluarga-Diluaskan Allah rezekinya serta beroleh keamanan dan kesihatan.
* Mengusap kepala anak yatim dan menaruh belas kasihan terhadap mereka- Diangkat oleh Allah darjatnya kesyurga.
* Sesiapa yang berbuat baik terhadap anak yatim pada hari Asyura, seolah-olah ia telah berbuat baik kepada semua anak yatim.
* Menziarahi orang alim (banyak ilmu) dan belajar sesuatu ilmu daripadanya-Pahalanya seperti orang Muhajirin dan Ansar.
* Menziarahi orang sakit – Pahalanya seolah-olah ia telah menziarahi semua orang yang sedang sakit.
* Bersedekah – Pahalanya sepertiu bersedekah satu tahun kepada zuriat Nabi Adam dan seolah-olah ia tidak pernah menolak permintaan orang yang meminta kepadanya seumur hidup.
* Membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 1000 kali–Doanya dimakbulkan Allah.
* Sunat bercelak mata – InsyaAllah tidak terkena sakit mata atau matanya dilindungi Allah daripada perkara maksiat.
* Sunat menginai dan mengerat kuku.
* Menjamu dan memberi minum kepada orang-Allah akan memberi seteguk air pada hari akhirat dimana dengan seteguk air itu tidak akan haus buat selama-lamanya.
* Solat sunat 4 rakaat 1 salam pada waktu Asar – Diampunkan Allah dosanya selama 50 tahun terdahulu dan terkemudian.
* Memperkukuhkan silaturrahim – Insya Allah dipanjangkan usianya.

* Memperbanyakkan Zikir dan Selawat.( Khasbunnallah wa nikmal wakil, nikmal maula wa nikman nassir )

Selasa, 28 Jun 2011

PUISI UNTUK UMMI

Ummi,

Hari ini kau tiada lagi disisi,
Kau pergi menyambut seruan ilahi,
Betapa sedih pedih hati ini,
Hanya doa mengiringi permegian mu ummi

Aku sentiasa akan merindu mu ummi,
Disaat kita bersama akan ku ingati,
Biar ku semat didalam sanubari,
Akan ku jaga ia dengan rapi.

Ummi,

Tiada termampu melepaskan diri mu,
Terasa diri ini ingin mememani mu,
Tapi apakan daya diri ku,
Kau tetap akan meninggalkan daku.

Titisan demi titisan air mata ku berlalu,
Sebak didada tiada siapa yang tahu,
Bisakah aku menjalani hidup ini tampa mu,
Menanggung derita yang kian membeku.

Ya allah ya rabb,

Ampunni lah segala-gala dosa ummi,
Tempatkanlah ruhnya disisi mu ilahi,
Bersama orang-orang beriman yang dikasihi,
Kerana kau lah yang maha mengetahui

Untuk mu ummi,
Dari kami.

AL FATIHAH...

ROH DAN PENGERTIANNYA

Dipetik dari Kitab Sirrul Asrar
Tempat roh manusia, roh kehidupan, di dalam badan ialah dada. Tempat ini berhubung dengan pancaindera dan deria-deria. Urusan atau bidangnya ialah agama. Pekerjaannya ialah mentaati perintah Allah. Dengan peraturan-peraturan yang ditentukan-Nya, Allah memelihara dunia nyata ini dengan teratur dan harmoni. Roh itu bertindak menurut kewajipan yang ditentukan oleh Allah, tidak menganggap perbuatannya sebagai perbuatannya sendiri kerana dia tidak berpisah dengan Allah. Perbuatannya daripada Allah; tidak ada perpisahan di antara ‘aku’ dengan Allah di dalam tindakan dan ketaatannya.
“Barangsiapa percaya akan pertemuan Tuhannya hendaklah mengerjakan amal salih dan janganlah ia sekutukan sesuatu dalam ibadat kepada Tuhannya”. (Surah Kahfi, ayat 110).

Allah adalah esa dan Dia mencintai yang bersatu dan satu. Dia mahu semua penyembahan dan semua amal kebaikan, yang Dia anggap sebagai pengabdian kepada-Nya, menjadi milik-Nya semata-mata, tidak dikongsikan dengan apa sahaja. Jadi, seseorang tidak memerlukan kelulusan atau halangan daripada sesiapa pun di dalam pengabdiannya kepada Tuhannya, juga amalannya bukan untuk kepentingan duniawi. Semuanya semata-mata kerana Allah. Suasana yang dihasilkan oleh petunjuk Ilahi seperti menyaksikan bukit-bukti kewujudan Allah di dalam alam nyata ini; kenyataan sifat-sifat-Nya, kesatuan di dalam yang banyak, hakikat di sebalik yang nyata, kehampiran dengan Pencipta, semuanya adalah ganjaran bagi amalan kebaikan yang benar dan ketaatan tanpa mementingkan diri sendiri. Namun, semuanya itu di dalam taklukan alam benda, daripada bumi yang di bawah tapak kaki kita sehinggalah kepada langit-langit. Termasuk juga di dalam taklukan alam dunia ialah kekeramatan yang muncul melalui seseorang, misalnya berjalan di atas air, terbang di udara, berjalan dengan pantas, mendengar suara dan melihat gambaran dari tempat yang jauh atau boleh membaca fikiran yang tersembunyi. Sebagai ganjaran terhadap amalan yang baik manusia juga diberikan nikmati di akhirat seperti syurga, khadam-khadam, bidadari, susu, madu, arak dan lain-lain. Semuanya itu merupakan nikmati syurga tingkat pertama, syurga dunia.

Tempat ‘roh perpindahan atau roh peralihan’ ialah di dalam hati. Urusannya ialah pengetahuan tentang jalan kerohanian. Kerjanya berkait dengan empat nama-nama pertama bagi nama-nama Allah yang indah. Sebagaimana dua belas nama-nama yang lain empat nama tersebut tidak termasuk di dalam sempadan suara dan huruf. Jadi, ia tidak boleh disebut. Allah Yang Maha Tinggi berfirman:
“Dan bagi Allah jualah nama-nama yang baik, jadi serulah Dia dengan nama-nama tersebut”. (Surah A’raaf, ayat 180).

Firman Allah di atas menunjukkan tugas utama manusia adalah mengetahui nama-nama Tuhan. Ini adalah pengetahuan batin seseorang. Jika mampu memperolehi pengetahuan yang demikian dia akan sampai kepada makam makrifat. Di samalah pengetahuan tentang nama keesaan sempurna.

Nabi s.a.w bersabda, “Allah Yang Maha Tinggi mempunyai sembilan puluh sembilan nama, sesiapa mempelajarinya akan masuk syurga”. Baginda s.a.w juga bersabda, “Pengetahuan adalah satu. Kemudian orang arif jadikannya seribu”. Ini bermakna nama kepunyaan Zat hanyalah satu. Ia memancar sebagai seribu sifat kepada orang yang menerimanya.

Dua belas nama-nama Ilahi berada di dalam lengkungan sumber pengakuan tauhid “La ilaha illa Llah”. Tiap satunya adalah satu daripada dua belas huruf dalam kalimah tersebut. Allah Yang Maha Tinggi mengurniakan nama masing-masing bagi setiap huruf di dalam perkembangan hati. Setiap satu daripada empat alam yang dilalui oleh roh terdapat tiga nama yang berlainan. Allah Yang Maha Tinggi dengan cara ini memegang erat hati para pencinta-Nya, dalam kasih sayang-Nya. Firman-Nya:
“Allah tetapkan orang-orang yang beriman dengan perkataan yang tetap di Penghidupan dunia dan akhirat”. (Surah Ibrahim, ayat 27).

Kemudian dikurniakan kepada mereka kehampiran-Nya. Dia sediakan pokok keesaan di dalam hati mereka, pokok yang akarnya turun kepada tujuh lapis bumi dan Dahannya meninggi kepada tujuh lapis langit, bahkan meninggi lagi hingga ke arasy dan mungkin lebih tinggi lagi. Allah berfirman:
“Tidakkah engkau perhatikan bagaimana Allah adakan misal, satu kalimah yang baik seperti pohon yang baik, pangkalnya tetap dan cabangnya ke langit. (Surah Ibrahim, ayat 24).

Tempat ‘roh perpindahan atau roh peralihan’ adalah di dalam nyawa kepada hati. Alam malaikat berterusan di dalam penyaksiannya. Ia boleh melihat syurga alam tersebut, penghuninya, cahayanya dan semua malaikat di dalamnya. Kalam ‘roh peralihan’ adalah bahasa alam batin, tanpa huruf tanpa suara. Perhatiannya berterusan menyentuh soal-soal rahsia-rahsia maksud yang tersembunyi. Tempatnya di akhirat apabila kembali ialah syurga Na’im, taman kegembiraan kurniaan Allah.

Tempat ‘roh sultan’ di mana ia memerintah, adalah di tengah-tengah hati, jantung kepada hati. Urusan roh ini ialah makrifat. Kerjanya ialah mengetahui semua pengetahuan ketuhanan yang menjadi perantaraan bagi semua ibadat yang sebenar-benarnya diucapkan dalam bahasa hati. Nabi s.a.w bersabda, “Ilmu ada dua bahagian. Satu pada lidah, yang membuktikan kewujudan Allah. Satu lagi di dalam hati. Inilah yang perlu bagi menyedarkan tujuan seseorang”. Ilmu yang sebenar-benarnya bermanfaat berada di dalam sempadan kegiatan hati. Nabi s.a.w bersabda, “Quran yang mulia mempunyai makna zahir dan makna batin”. Allah Yang Maha Tinggi membukakan Quran kepada sepuluh lapis makna yang tersembunyi. Setiap makna yang berikutnya lebih bermanfaat daripada yang sebelumnya kerana ia semakin hampir dengan sumber yang sebenarnya. Dua belas nama kepunyaan Zat Allah adalah umpama dua belas mata air yang memancar dari batu apabila Nabi Musa a.s menghentamkan batu itu dengan tongkatnya.
“Dan (ingatlah) tatkala Musa mintakan air bagi kaumnya, maka Kami berkata, ‘Pukullah batu itu dengan tingkat kamu’. Lantas terpancar daripadanya dua belas mata air yang sesungguhnya setiap golongan itu mengetahui tempat minumnya”. (Surah Baqarah, ayat 60).

Pengetahuan zahir adalah umpama air hujan yang datang dan pergi sementara pengetahuan batin umpama mata air yang tidak pernah kering.
“Dan satu tanda untuk mereka, ialah bumi yang mati (lalu) Kami hidupkannya dan Kami keluarkan daripadanya biji-bijian, lalu mereka memakannya”. (Surah Yaa Sin, ayat 33).

Allah jadikan satu bijian, sebiji benih di langit. Benih itu menjadi kekuatan kepada kehaiwanan di dalam diri manusia. Dijadikan-Nya juga sebiji benih di dalam alam roh-roh (alam al-anfus); menjadi sumber kekuatan, makanan roh. Bijian itu dijiruskan dengan air dari sumber hikmah. Nabi s.a.w bersabda, “Jika seseorang menghabiskan empat puluh hari dalam keikhlasan dan kesucian sumber hikmah akan memancar dari hatinya kepada lidahnya”.
Nikmat bagi ‘roh sultan ialah kelazatan dan kecintaan yang dinikmatinya dengan menyaksikan kenyataan keelokan, kesempurnaan dan kemurahan Allah Yang Maha Tinggi. Firman Allah:
“Dia telah diajar oleh yang bersangatan kekuatannya, yang berupa bagus, lalu ia menjelma dengan sempurnanya padahal ia di pehak atas yang paling tinggi. Kemudian ia mendekati rapat (kepadanya), maka adalah (rapatnya) itu kadar dua busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu Ia wahyukan kepada hamba-Nya apa yang Ia mahu wahyukan. Hatinya tidak mendusta apa yang dia lihat”. (Surah Najmi, ayat 5 – 11).

Nabi s.a.w menggambarkan suasana demikian dengan cara lain, “Yang beriman (yang sejahtera) adalah cermin kepada yang beriman (yang sejahtera)”. Dalam ayat ini yang sejahtera yang pertama ialah hati orang yang beriman yang sempurna, sementara yang sejahtera kedua itu ialah yang memancar kepada hati orang yang beriman itu, tidak lain daripada Allah Yang Maha Tinggi sendiri. Allah menamakan Diri-Nya di dalam Quran sebagai Yang Mensejahterakan.
“Dia jualah Allah yang tiada Tuhan melainkan Dia…Yang Mensejahterakan (Pemelihara iman), Pemelihara segala-galanya”. (Surah Hasyr, ayat 23).

Kediaman ‘roh sultan’ di akhirat ialah syurga Firdaus, syurga yang tinggi.
Setesen di mana roh-roh berhenti adalah tempat rahsia yang Allah buatkan untuk Diri-Nya di tengah-tengah hati, di mana Dia simpankan rahsia-Nya (Sirr) untuk disimpan dengan selamat. Keadaan roh ini diceritakan oleh Allah melalui pesuruh-Nya:
“Insan adalah rahsia-Ku dan Aku rahsianya”.
Urusannya ialah kebenaran (hakikat) yang diperolehi dengan mencapai keesaan; mencapai keesaan itulah tugasnya. Ia membawa yang banyak kepada kesatuan dengan cara terus menerus menyebut nama-nama keesaan di dalam bahasa rahsia yang suci. Ia bukan bahasa yang berbunyi di luar.
“Dan jika engkau nyaringkan perkataan, maka Sesungguhnya Dia mengetahui rahsia dan yang lebih tersembunyi”. (Surah Ta Ha, ayat 7)

Hanya Allah mendengar bahasa roh suci dan hanya Allah mengetahui keadaannya.
Nikmat bagi roh ini ialah penyaksian terhadap ciptaan Allah yang pertama. Apa yang dilihatnya ialah keindahan Allah. Padanya terdapat penyaksian rahsia. Pandangan dan pendengaran menjadi satu. Tidak ada perbandingan dan tidak ada persamaan tentang apa yang disaksikanya. Dia menyaksikan sifat Allah, keperkasaan dan kekerasan-Nya sebagai esa dengan keindahan, kelembutan dan kemurahan-Nya.
Bila manusia temui matlamatnya, tempat kediamannya, bila dia temui akal asbab, pertimbangan keduniaannya yang memandunya selama ini akan tunduk kepada Perintahnya; hatinya akan rasa gentar bercampur hormat, lidahnya terkunci. Dia tidak berupaya menceritakan keadaan tersebut kerana Allah tidak menyerupai sesuatu.
Bila apa yang diperkatakan di sini sampai ke telinga orang yang berilmu, mula-mula cubalah memahami tahap pengetahuan sendiri. Tumpukan perhatian kepada kebenaran (hakikat) mengenai perkara-perkara yang sudah diketahui sebelum mendongak ke ufuk yang lebih tinggi, sebelum mencari peringkat baharu, semoga mereka memperolehi pengetahuan tentang kehalusan perlaksanaan Ilahi. Semoga mereka tidak menafikan apa yang sudah diperkatakan, tetapi sebaliknya mereka mencari makrifat, kebijaksanaan untuk mencapai keesaan. Itulah yang sangat diperlukan.

SEMOGA INI MEMBERI SEDIKIT PENGETAHUAN KEPADA KITA SEMUA.

KELEBIHAN AYATUL KURSI

Penjelasan:
Ayat Kursi diturunkan pada suatu malam selepas Hijrah. Menurut riwayat, ketika ayat kursi diturunkan disertai dengan beribu-ribu malaikat sebagai penghantarnya, kerana kebesaran dan kemuliaannya.
Syaitan dan Iblis menjadi gempar kerana adanya suatu alamat yang menjadi perintang dalam perjuangan nya.
Rasulallah s.a.w segera memerintah kepada penulis alQuran iaitu Zaid bin Thabit agar segera menulisnya dan menyebarkannya.
Ada terdapat sembilan puluh lima buah hadis yang menjelaskan fazilat ayat kursi. Sebabnya ayat ini disebut ayat KURSI kerana di dalam nya terdapat perkataan KURSI, ertinya tempat duduk yang megah lagi yang mempunyai martabat.
Perlu di ingat, bukan yang di maksudkan dengan KURSI ini tempat duduk tuhan, tetapi adalah KURSI itu syiar atas kebesaran Tuhan.

Khasiat Ayat Kursi:
1. Sesiapa yang membaca ayat Kursi dengan istikamah setiap kali selesai sembahyang fardhu, setiap pagi dan petang, setiap kali masuk kerumah atau kepasar, setiap kali masuk ke tempat tidur dan musafir, insyaallah akan diamankan dari godaan syaitan dan kejahatan raja-raja (pemerintah) yang kejam, diselamatkan dari kejahatan manusia dan kejahatan binatang yang memudharatkan. Terpelihara dirinya dann keluarganya, anak-anak nya, hartanya, rumahnya dari kecurian, kebakaran dan kekaraman.

2. Terdapat keterangan dalam kitab Assarul Mufidah, barang siapa yang mengamalkan membaca ayat kursi, setiap kali membaca sebanyak 18 kali, inyaallah ia akan hidup berjiwa tauhid, dibukakan dada dengan berbagai hikmat, dimudahkan rezekinya, dinaikkan martabatnya, diberikan kepadanya pengaruh sehingga orang selalu segan kepadanya, diperlihara dari segala bencana dengan izin Allah s.w.t.

3. Salah seorang ulama Hindi mendengar dari salah seorang guru besarnya dari Abi Lababah r.a, membaca ayat Kursi sebanyak anggota sujud (7 kali) setiap hari ada benteng pertahanan Rasulallah s.a.w.

4. Syeikh Abul ‘Abas alBunni menerangkan: “Sesiapa membaca ayat Kursi sebanyak hitungan kata-katanya (50 kali), di tiupkan pada air hujan kemudian diminumnya, maka inysyaallah tuhan mencerdaskan akalnya dan memudahkan faham pada pelajaran yang dipelajari.

5. Sesiapa yang membaca ayat Kursi selepas sembahyang fardhu, Tuhan akan mengampunkan dosanya. Sesiapa yang membacanya ketika hendak tidur, terpelihara dari gangguan syaitan, dan sesiapa yang membacanya ketika ia marah, maka akan hilang rasa marahnya.

6. Syeikh alBuni menerangkan: Sesiapa yang membaca ayat Kursi sebanyak hitungan hurufnya (170 huruf), maka insyaallah, Tuhan akan memberi pertolongan dalam segala hal dan menunaikan segala hajatnya, dam melapangkan fikiranyan, diluluskan rezekinya, dihilangkan kedukaannya dan diberikan apa yang dituntutnya.

7. Barang siapa membaca ayat Kursi ketika hendak tidur, maka Tuhan mewakilkan dua malaikat yang menjaga selama tidurnya sampai pagi.

8. Abdurahman bin Auf menerangkan bahawa, ia apabila masuk kerumahnya dibaca ayat Kursi pada empat penjuru rumahnya dan mengharapkan dengan itu menjadi penjaga dan pelindung syaitan.

9. Syeikh Buni menerangkan: sesiapa yang takut terhadap serangan musuh hendaklah ia membuat garis lingkaran denga nisyarat nafas sambil membaca ayat Kuris. Kemudian ia masuk bersama jamaahnya kedalam garis lingkaran tersebut menghadap kearah musuh, sambil membaca ayat Kursi sebayak 50 kali, atau sebanayk 170 kali, insyaallah musuh tidak akan melihatnya dan tidak akan memudharatkannya.

10. Syeikul Kabir Muhyiddin Ibnul Arabi menerangkan bahawa; sesiapa yang membaca ayat Kursi sebayak 1000 kali dalam sehari semalam selama 40 hari, maka demi Allah, demi Rasul, demi alQuraan yang mulia, Tuhan akan membukakan baginya pandangan rohani, dihasilkan yang dimaksud dan diberi pengaruh kepada manusia.
 (dari kitab Khawasul Qur’an)

RAHSIA HURUF ALIF LAM MIN DALAM AL QURAAN

Mungkin kita sering bertanya mengapa Alif Lam Mim dijadikan sebagai ayat pertama dalam Al-Quraan setelah surat Al-fatihah? Lalu mengapa Al-fatihah dan Alif Lam Mim berada disurat pertama dan diawal surat kedua dalam Al-Quraan, padahal wahyu yang pertama kali turun adalah Al-alaq 1-5?

Dalam sebuah artikel yang pernah saya baca, bahawa jalan hidup yang harus kita jalani didunia mulai dari pertama dilahirkan sampai dengan meninggal ada dalam Al-Quraan. Mulai dari kewajipan yang harus kita lakukan ketika pertama kali kita dilahirkan, kewajipan yang harus dilakukan ketika membesar menjadi anak – anak, remaja, dewasa sampai dengan meninggal dunia termaktub dalam Al-Quraan pada juz 1 – 30.
Jalan hidup yang harus kita lalui harus berdasarkan atas surat Al-Fatihah yang mana sebagai induk dari Al-Quran. Lalu setelah itu, kita mengikuti alur dari juz – juz yang terkandung dalam Al-Quraan. Sebagai contoh ketika kita berumur 20 tahun, maka alangkah baiknya kita mempelajari juz 20 dari Al-Quran itu sendiri. karena hal – hal yang akan kita hadapi, kewajiban yang harus kita lakukan pada usia 20 tahun terdapat dalam Al-Quraan dalam juz ke-20. begitu juga seterusnya.
lalu bagaimana seandainya umur kita sudah lebih dari 30 tahun, sedangkan dalam Al-Quraan sendiri hanya terdapat 30 juz? Maka saat itulah, masa kita untuk mengamalkan semua yang telah kita pelajari dari juz 1 – 30 dari Al-Quraan. karana, kebanyakan dari manusia, mendapat ujian kehidupan yang paling banyak pada usia 1 – 30 tahun. kerana pada masa itu, manusia mendapat banyak ujian nafsu, harta dan segala macam godaan.
Lalu apa salah satu rahasia dan kekuatan dari “Alif Lam Mim”, sehingga dijadikan sebagai ayat pertama dari surat Al-Baqarah?
ketika kita baru dilahirkan didunia ini, ternyata Allah SWT menginginkan kita mempelajari “Alif Lam Mim”. kerana itulah 3 macam pilihan jalan kehidupan manusia didunia. “Alif Lam Mim” terdiri dari huruf ” م ل ا ” yang mana 3 huruf ini mempunyai kandungan makna yang sangat dahsyat.
Huruf pertama, yaitu ” ا = Alif ” menjelaskan manusia yang pada masa hidupnya, berada pada jalan yang lurus sebagaimana huruf “Alif” tersebut. Yaitu, manusia yang selalu mentaati segala perintah Allah SWT dan Rasul-Nya, menjaga hawa nafsunya, mulai dari pertama dia dilahirkan sampai dengan meninggal dunia. Yang mana jalan hidupnya selalu diridho’i oleh Allah SWT. sehingga surga Firdaus selalu menantikan manusia – manusia seperti ini.

Huruf kedua, yaitu ” ل = Lam ” menjelaskan manusia yang jalan hidupnya seperti huruf “Lam”, ketika dia baru dilahirkan dia berada dijalan yang lurus. Tetapi setelah menjalani tahapan kehidupan, ketika dia membesar menjadi anak – anak, remaja, dewasa dan sebelum meninggal dunia dia telah berbelok kekiri, dia meninggalkan semua kewajipan, tidak mentaati Allah SWT dan rasul – Nya. dia melupakan jalan kehidupan yang seharusnya dia lalui, Jalan lurus yang sudah diberikan oleh ALlah SWT sebelum dan ketika dia dilahirkan dibumi melalui hidayahnya. Dan malaikat Malik pun sudah siap menunggunya dipintu neraka. Naudzubillah min dzalik.

Huruf ketiga, yaitu ” م = Mim ” menjelaskan manusia yang jalan kehidupannya seperti huruf “Mim”. dia berputar – putar dalam kehidupannya mencari kebenaran, tapi diakhir tahap pencariannya dia menemukan jalan lurus. Yang mana ketika dia baru dilahirkan, dia berada dijalan yang lurus. Tapi ketika dia membesar dan beranjak dewasa dia berputar – putar sendiri dalam kehidupannya mencari jalan kebenaran sejati. Dan akhirnya dengan izin Allah SWT diakhir pencariannya, dia menemukan jalan yang diridho’i oleh Allah SWT. Dan surga pun siap menerimanya.

Lalu jalan kehidupan manakah yang akan kita pilih??? Jalan kehidupan seperti huruf ” م ل ا ” “Alif” kah, “Lam” kah atau “Mim” kah???
Semoga kita selalu dijalan yang benar, dan terhindar dari jalan kehidupan seperti huruf ” ل “. Amin.