Sabtu, 4 Februari 2012

PUISI DISEBALIK KELAM ADANYA SINAR

Bila mata baru terbuka,
Fikiran dan hati tiada sekata,
Gelisah menikam tampa bicara,
Perih pedih terasa dijiwa.

Dunia ini hanya memandang,
Apa yang telah aku merancang,
Masih terlindung belum terbayang,
Semoga hilanglah kelam timbulnya terang.

Aku berdiri bertongkat keyakinan,
Aku bernafas bersanding keimanan,
Lena ku didalam ketakwaan,
Jadikan aku seorang insan.

Setiap lirikkan tampa simpati,
Semangat menjadi tanda jati diri,
Aku mesti kuat harus mengakhiri,
Demi kejayaan yang akan pasti.

PUISI BERKALONG NODA

Bisikan-bisikan lembut menipu,
Membelai disetiap sentuhan tubuh ku
Termakan pujukkan menjadi lesu,
Terlena hati menjadi batu.

Mendayu-dayu mengoda tergoda,
Kelazatan terasa tiada nikmatnya,
Tersipu malu jika terbuka,
Hakikatnya aku masih terlena.

Aku mengejar dan dikejar dosa,
Hanyut dibuai mimpi-mimpi dunia,
Keinginan nafsu masih terlaksana,
Aku terlupa sampai masa akan binasa.

Hilang teman hilangnya saudara,
Selagi hati menjadi buta,
Berkasih nafsu tiada kemana,
Akhirnya berkalong noda selama-lamanya.